Samsung
Galaxy J7 memang punya banyak kekurangan. Apalagi dibandingkan dengan
smartphone yang baru keluar. Tapi karena smartphone lama, saya
membelinya lumayan murah dibandingkan harga waktu dia pertama kali
keluar. Sampai sekarang masih saya gunakan terutama untuk bekerja dan
jualan. Mengambil gambar juga masih menggunakan kamera smarphone.
Meskipun banyak HP memiliki spesifikasi yang serupa dengan Samsung J7
ini saya rasa kita tidak bisa membandingkan smartphone yang
diproduksi oleh perusahaan yang berbeda.
Sebab
ketika kita membandingkan dua smartphone yang spesifikasinya serupa
tapi diproduksi perusahaan yang berbeda ya kualitasnya pastinya nggak
bisa dibandingkan. Itu tu kayak ngebandingkan dua kue cokelat dari
dua toko yang berbeda. Ada yang menggunakan cokelat dengan kualitas
terbaik ada yang menggunakan cokelat dengan kualitas biasa saja.
Sama-sama kue cokelat tapi tentu saja harga dan rasa akan berbeda.
Begitu juga dengan smartphone. Ketika ada yang membandingkan dua
smartphone yang dibuat oleh produsen yang berbeda tetapi
spesifikasinya hampir sama, lalu menganggap bahwa kualitasnya serupa,
tentu saja ini pendapat yang sangat keliru.
Percaya
deh ketika kita menggunakan smartphone merek A yang kameranya 16MP
dan merek B yang juga 16MP akan memberikan hasil foto yang berbeda.
Meskipun digunakan disaat yang sama dengan pencahayaan yang sama
pula.
Selama
ini pilihan saya untuk smartphone selalu jatuh pada Samsung setelah
saya menggunakan beberapa merek lain yang akhirnya berakhir
menyedihkan. Mati total dan sama sekali tak bisa diperbaiki. Ya
sudahlah dibandingkan harus gigit jari karena smartphone rusak lagi
rusak lagi, akhirnya saya menggunakan smartphone keluaran Samsung.
Padahal banyak yang bilang Samsung itu overprice. Katakanlah memang
overprice, setidaknya saya membayar mahal dan mendapatkan smartphone
yang tahan banting. Karena sebelumnya saya menggunakan smartphone
yang setahun setelah penggunaan mati total. Harus ganti mesin kata
teknisinya.
Untuk
apa memperbaiki HP yang rusak mesinnya? Mendingan beli baru kan? Ya
sudah akhirnya saya membeli Samsung Mega yang ukuran layarnya cukup
luas yaitu 5.8inchi. Kemudian setahun lebih berlalu dan kemampuannya
menurun. Saya butuh smartphone yang nggak gampang hang dan tidak
lelet. Maklum saya butuh banyak aplikasi yang harus dinyalakan di
smartphone. Jadilah saya membeli Samsung Galaxy J7 yang harganya
sudah turun cukup jauh dibandingkan harga waktu baru rilis.
Sekarang
masih setia menggunakannya apalagi ternyata menurut beberapa orang
yang mengikuti akun saya diinstagram, foto yang dihasilkan dari
kamera tersebut bagus. Sempat juga ada yang nanya sama saya, saya
menggunakan kamera apa untuk mengisi instagram saya. Wih saya pikir
kemampuan menjepret saya sekarang meningkat tajam, padahal mah bawaan
kamera Samsung J7 yang dipadukan dengan pencahayaan matahari yang
sempurna banget bersinarnya. Makanya bisa bagus.
Ada
rencananya mau beli DSLR tapi makenya aja saya belum mahir dan
kemampuan saya memotret belum sebagus orang lain yang sudah
profesional. Jadinya masih setia deh sama kamera HP walaupun sempat
juga ada yang nggak percaya kalau yang saya gunakan kamera HP. Indra
pemotretan kita juga harus sering diasah dengan banyak-banyak melihat
foto orang lain yang menghasilkan banyak karya. Terutama yang sudah
malang-melintang sebagai juri untuk berbagai event lomba foto.
Pastinya kemampuan mereka memainkan kamera sebagai pedang nggak perlu
diragukan lagi.
Dulu
sempat juga ikut event fotografi yang mengutamakan fotografi dengan
kamera HP, keren-keren banget fotonya padahal diambil menggunakan
kamera HP yang dulu pastinya belum sebagus sekarang. Saya sampai
mikir, bohong banget gambar bagus kayak gitu diambil menggunakan HP,
pasti DSLR. Eh ternyata saya salah, yang terpenting lagi memang
kemampuan kita memaksimalkan perangkat yang kita punya, baik itu
smartphone atau kamera DSLR untuk 'melukiskan' sebuah objek.
Eh
iya buat yang masih tanya-tanya saya menggunakan kamera apa, saya
masih menggunakan smartphone kok, masih pake Samsung Galaxy J7.
0 komentar:
Posting Komentar