ASUS ROG GX800, Laptop Spek Dewa, Siap Menggucang Dunia - Apa
yang Anda
bayangkan di
pikiran Anda ketika mendengar sebuah notebook gaming yang harganya
mendekati 1 buah mobil baru? harganya ya sekitar 95,5 juta, Pastinya
Anda akan berdecak kagum, Mungkin
beberapa
dari kita akan heran, bertanya-tanya, kok mahal ya??
Buat Anda
yang
belum mengerti akan dunia gamers harga notebook
ASUS ROG GX800
memang fantastis, namun spek yang tawarkan
sanggat sesuai apa yang di ingginkan oleh para penikmat gamers, buat
para gamers sejati harga bukan masalah, asalkan spek
yang ditawarkan sesuai
apa yang mereka perlukan, sebagian
orang
awam berpikir:
“Untuk
apa menciptakan perangkat semahal itu hanya untuk main game?”
“Mungkin
notebook nya terbuat dari emas kali ya?”
“Wah
kira-kira laptop kaya gitu seperti apa kemampuannya ya?”
“Pasti
yang mampu beli cuma sultan Brunei nih atau orang konglomerat
dan duit
nya
unlimited
kali ya.”
Walaupun
sebagian orang berpikiran mengapa harganya mahal sekali, Wajar saja
ASUS menghadirkan perangkat gaming high class, dan membanderol dengan
harga puluhan juta karena ASUS mengeluarkan produk premium dan
berkualitas sangat baik. Tren menggunakan laptop gaming ini booming
semenjak banyak orang yang menggunakan koneksi internet mulai
menjangkau daerah terpencil, yang dulunya belum dapat di akses
koneksi internet, namun sekarang sudah mulai menjangkau sebagian
besar daerah terpencil di Indonesia, dan mereka mulai menyukai
bermain game secara online karena mereka beranggapan dapat bermain
game dengan teman dan orang di belahan dunia lain. Diantara mereka
memamerkan tutorial permainannya lewat media Instagram dan YouTube.
Artikel
ini sebenarnya ingin menjawab rasa
penasaran mahalnya notebook ASUS ROG GX800.
Sambil
memberikan ulasan tentang
notebook
gaming yang bernama ASUS ROG GX800 yang punya spek “dewa” dan
ditujukan untuk para “sultan” tersebut. Tertarik untuk mengetahui
perkembangan tren teknologi notebook terbaru? simak ulasan berikut.
Penyempurnaan
Desain, Penyempurnaan Mesin
Desain
dari ASUS ROG GX800 hampir mirip
dengan ASUS ROG GX700. sepertinya, ASUS ingin memberikan bentuk
yang seragam bagi perangkat-perangkat gaming machine premium
buatannya dengan merancang bodi mereka hampir sama persis. Namun
sedikit berbeda. Sepintas
ASUS ROG GX800 pun tampak hampir sama dengan ROG G752, mesin gaming
seri high-end. Pasalnya, notebook dengan pendingin watercooling
terpisah ini memiliki warna metallic grey. Bagian
tengah
terdapat logo ASUS dan
dua
garis dengan sudut kemiringan 70 derajat yang bisa menyala dengan
indah
sangat elegan.
Panel
LID terbuat dari alumiunium, pada
area
keyboard serta palm rest, dan
pada
bodi
bagian bawah, khususnya cover penutup untuk mengakses kompartemen
bagian dalam tempat menyimpan HDD, SSD, dan RAM terbuat dari material
plastik khusus.
Penampilan
luar dari GX800 dan seri notebook gaming premium ASUS yang lain
hampir sama persis, hal ini tidak terjadi pada komponen bagian
dalamnya. Pabrikan
ASUS mengganti
hampir seluruh hardware penting yang
ada
di
dalam perangkatnya
dengan teknologi terbaru. Bisa
dibilang, suksesor ASUS ROG GX700 tersebut bertaburkan
teknologi
yang paling update saat
ni.
Perhatikan
tabel spesfikasi , ASUS ROG GX800 memiliki display yang lebih besar
daripada GX700 yakni 18,4 inci. Kemampuannya komponen pengolah grafis
serta kecepatan maksimum prosesornya juga diperbarui menjadi lebih
macho
dan keren.
Kartu
grafis yang digunakan bertipe 2 Way SLI GTX1080. Artinya ada dua buah
VGA card GTX 1080 yang ditanam di dalam notebook, memiliki performa
dan kinerja dari keduanya digabungkan untuk menghasilkan satu
kekuatan yang lebih besar.
Satu
buah Nvidia GTX 1080 sendiri sudah memiliki kekuatan yang sangat
gahar, Anda pikirkan jika ada dua buah GTX1080 yang kekuatannya
digabungkan. Secara spefikasi GTX 1080 memiliki CUDA Core sebanyak
2560, sementara base clock 1607 MHz dan boost clock 1733 MHz.
Satu buah GTX 1080 memiliki VRAM sebesar 8 GB GDDR5X dengan jalur
memori bus selebar 256 bit berkecepatan 10 Gbps.
Tentu
saja graphic card kelas teratas dari Nvidia ini telah dibekali dengan
fitur VR Ready serta beberapa teknologi lainnya antara lain Nvidia
G-Sync, Vulkan API, OpenGL dan lainnya. Semua fitur yang di tanamkan
berguna untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan efek efek di dalam
game agar bisa berjalan mulus ketika dimainkan.
Sementara
prosesornya, Intel Core i7-7820HK, mempunyai kecetapan clock speed
lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni 4,6GHz. Clock speed yang
lebih tinggi tentu saja berpengaruh besar pada kinerja dan processing
speed pada komputer secara keseluruhan, antara lain mampu
meningkatkan frame rate (FPS) pada game.
Clock
speed yang lebih tinggi juga bisa mempercepat waktu rendering
3D/video editing dan mempercepat berbagai aplikasi yang sangat boros
daya atau resource intensive, seperti game dan beberapa aplikasi
sosial media yang menggabungkan foto, video dan teks sekaligus di
dalamnya.
Anda
pun dapat melakukan overclocking dengan cara yang terbilang sangat
mudah. Clock speed dapat ditingkatkan melalui tools atau aplikasi
khusus yang telah disediakan ASUS secara pre-installed pada notebook
tersebut yakni ASUS Gaming Center. Skenario yang dapat dilakukan
antara lain, menaikan frekuensi tegangan pada CPU dan GPU secara
manual sampai ambang batas tertentu.
Yang
paling berbeda adalah, ASUS telah mendesain ulang konsep pendinginan
pada watercooling di ROG GX800. Pada seri terbarunya ini, ASUS
mengatakan telah membuat aliran watercooling yang terbuat dari
radiator tersebut mampu mengaliri dua buah GPU sekaligus CPU yang
terpasang di dalam notebook tersebut untuk mendinginkan sistem.
Hal
itu pula yang mampu membuat CPU-nya mampu di overclock hingga
frekuensi 4,6GHz dengan aman ketika dalam mode docking mode (notebook
telah terpasang dengan docking watercooling). Untuk mendapatkan
kemampuan yang paripurna pada notebook ini, Anda harus menggunakan
docking mode, agar dua buah VGA serta kemampuan CPU bisa “disiksa”
sampai batasnya.
Berbeda
dengan ASUS ROG GX700, ketika dalam mode docking mode, pengguna harus
memasang dua buah charger yang totalnya mencapai daya 660W. Satu
charger dipasang di notebook dan satunya lagi harus dipasang pada
pada watercooling.
Hal
ini membuat pasokan daya yang dibutuhkan untuk memberikan makan
perangkat ini menjadi luar biasa besar. Pada ASUS GX700, adapter
sebesar 330W sudah cukup untuk menghidupi notebook sekaligus
watercooling yang terpasang. Sementara untuk GX800 ada dua buah
adapter yang berukuran 330W harus terpasang. Hal ini wajar mengingat
ASUS ROG GX700 hanya menggunakan 1 buah graphic card yakni Nvida
GTX980 sementara GX800 memiliki dua buah graphic card GTX1080.
Hal
ini mengindikasikan, bahwa
Anda
memiliki perangkat ini dan ingin memainkannya dirumah, mestilah
mempersiapkan juga pasokan daya yang cukup. Seandainya
pasokan
listrik dirumah hanya sebesar 1300 Watt, artinya mungkin Anda harus
mematikan
sebagian alat bertenaga listrik, jika
mau memainkan perangkat ini di malam hari, karena dari notebook saja
sudah menguras 660W, belum lagi konsumsi listrik dari peralatan
elektronik yang lainnya.
Berdasarkan
teori hitung-hitungan kasarnya. Dalam praktiknya, menurut pihak ASUS,
listrik yang dikonsumsi tidak akan sebesar itu meskipun docking
watercooling telah terpasang. Pihak ASUS mengatakan meskipun telah di
overclock sampai
4,6
GHz, daya listrik yang di konsumsinya hanya mencapai 550W saja.
Kemudian, sebenarnya pun pengguna telah mampu mendapatkan kemampuan
sang notebook hingga 90 persen tanpa mencolokan docking. Asalkan
tetap menyuplai daya-nya dengan charger berukuran 330W.
Perbedaan
selanjutnya, adalah media penyimpanan cepat berbasis SSD yang
ditambah menjadi 3 buah. ASUS ROG GX800 menggunakan media penyimpanan
buatan Samsung yakni SM951 yang diklaim sebagai Solid State Drive
tercepat abad ini. SSD tersebut juga memiliki fitur NVMe alias Non
Volatile Memory Express yang memanfaatkan slot PCIE Generasi ke-3 M.2
untuk memaksimalkan kecepatan bandwidth-nya.
Seperti
diketahui Slot PCIE4 memiliki kecepatan 4 kali lebih cepat
dibandingkan dengan SATA3 atau mungkin bisa dibilang ini adalah
koneksi media penyimpanan paling cepat saat ini. Slot PCIE 4
menghasilkan kecepatan membaca SSD hingga 20Gb per detik, atau 4
gigabyte lebih cepat dibandingkan dengan Raid 0. Penggunaan PCIE 4
juga lebih aman dan tahan lama, karena jika salah satu keping SSD
rusak, maka keping SSD lain tetap aman.
Notebook
ini juga dilengkapi dengan WiFi antena eksternal. Dengan menggunakan
eksternal WiFi kemampuannya dan kecepatan notebook dalam menangkap
sinyal menjadi lebih baik dibandingkan WiFi antena standar. ASUS
sendiri mengklaim bahwa daya jangkaunya dalam menangkap sinyal dapat
di boost hingga 50 persen lebih baik daripada mengunakan antenna
standar. Hal ini memudahkan para gamers saat hendak memainkan game
online saat tidak menggunakan LAN.
Pada
desain bodi bagian dalam, ASUS ROG GX800 memiliki desain hampir
serupa
dengan predecessor-nya, namun
tetap
saja basis rancanganya lebih disempurnakan. Kali ini ASUS telah
beralih dari single LED keyboard yang berwarna merah, menjadi
menggunakan RGB keyboard yang dapat memancarkan bermacam warna. Jelas
ini update yang sangat baik, RGB keyboard lebih keren daripada single
LED keyboard. Anda pun dapat menyesuaikan nyala lampunya melalui ROG
Aura yang terdapat pada ROG Gaming Center.
Keyboardnya
pun kini telah menggunakan mekanikal keyboard. Hal ini praktis
membuatnya kenyamanan dan daya tahan papan ketik tersebut menjadi
lebih unggul dari sebelumnya. Feel saat menekan keyboard tersebut
terasa clicky juga sangat halus dan empuk. Tombol WASD diberikan
warna agak bold dengan aksen putih disekelilingnya.
Sementara
tombol untuk memanggil aplikasi ASUS Gaming Center berpindah dari
sebelumnya terletak berdekatan dengan Numlock menjadi memojok di
bagian atas berdampingan dengan tiga tombol makro key, video record,
serta volume min and max.
Perangkat
ini juga memiliki trackpad yang sangat responsive dan punya daya
jelajah yang amat luas. Trackpad buttonnya pun dibuat dengan sangat
baik dan empuk ketika ditekan. Satu yang sedikit agak berbeda, logo
ASUS yang berada di sebelah kanan notebook ikut menyala ketika
perangkat dihidupkan. Terlebih ketika Anda telah mengkonfigurasi
RGB-nya, logo itu akan turut memancarkan warna-warni yang bakal
memikat mata.
Pada
produk ASUS GX700, ASUS membundle paket pembelian notebook tersebut
dengan mouse bernama SICA. Mouse ini notabene hanya mouse biasa yang
dijubahi dengan nuansa gaming. Tetikus itu tidak memiliki pengaturan
DPI atau tingkat responsifitas untuk menggeser kursor. Sementara pada
ASUS GX800 mouse yang diberikan adalah Gladius, sebuah mouse gaming
yang dapat di set DPI-nya hingga 6400 dan sangat ideal untuk
permainan bertipe First Person Shooter.
Secara
otomatis, karena memuat duah buah graphic card, membuat ASUS ROG
GX800 menjadi memiliki ketebalan dan bobot yang lebih berat
dibandingkan GX700, yakni 45mm untuk tebalnya dan 5,7 KG untuk hanya
bobotnya.
Layar
Berteknologi G-Sync
ASUS
ROG GX800 didesain dengan layar seluas 18.3 inci. Sangat besar untuk
ukuran notebook. Tetapi, memang terasa pas mengingat perangkat ini
adalah komputer jinjing untuk kebutuhan bermain game kelas premium
yang diperuntukan untuk hardcore gamer.
Display-nya
juga telah mendapatkan finishing matte yang berguna untuk membuat
mata para gamers tidak mudah lelah saat bercengkrama dengannya dalam
jangka waktu cukup lama. Jenis layar seperti ini pun juga membantu
mereduksi pantulan sinar cahaya dari luar arah belakang secara
signifikan.
Dengan
panel beresolusi Ultra HD alias 4K (3840X2160), layar ROG GX800 telah
dilengkapi dengan tingkat refresh rate 60Hz. Artinya layar mampu
menampilkan sebanyak 60 gambar per detiknya. Sudah sepantasnya memang
notebook berbekal kartu grafis mutakhir, haruslah diimbangi dengan
layar berteknologi mumpuni agar kualitas gambar yang dihasilkan mampu
ditransmisikan dengan baik. Pabrikan asal Taiwan ini juga telah
melengkapinya dengan teknologi NVIDIA G-SYNC di dalamnya.
NVIDIA
G-SYNC adalah sebuah fitur yang ditempatkan pada layar dari NVIDIA.
G-SYNC memperhalus gerakan gambar dengan menyesuaikan refresh rate
layar dengan refresh rate yang dihasilkan oleh GPU, sehingga
layar yang sudah menggunakan teknologi ini bisa dipastikan memiliki
gerakan yang lebih mulus dan mampu mengeliminasi gerakan patah-patah
(screen tearing) yang diakibatkan oleh ketidak-cocokan refresh rate
antara layar dan GPU.
Agar
gambar yang dihasilkan oleh layar ini lebih baik lagi, ASUS turut
memberikan teknologi in-plane switching atau yang biasa
disebut dengan IPS. Seperti diketahui, teknologi ini mulai banyak
digunakan pada banyak perangkat, termasuk smartphone. Karena
menawarkan akurasi dan reproduksi gambar yang lebih baik, IPS sangat
cocok untuk hal-hal seperti, fotografi, desain grafis, konten game
3D, hingg membuat film.
Layar
IPS ini juga mendukung sudut pengelihatan yang lebih besar yakni 178
derajat baik dalam keadaan vertikal maupun horizontal. Keuntungannya,
dari sisi gamer, mereka bisa mendapatkan posisi terbaik dan ternyaman
dari suduh manapun yang diinginkan. Tentunya dengan hal itu, para
gamers akan lebih mudah mempertontonkan kehebatannya pada khalayak
ramai.
Di
dalam display pun telah disematkan teknologi bernama Spendid Display.
Fitur yang sangat menyenangkan ini, mempunyai empat buah mode yang
bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar agar nyaman ketika
dipergunakan. Empat mode tersebut antara lain, Normal Mode, Eye Care
Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.
Normal
Mode adalah, mode dimana LCD telah diprogram (setting) secara
lebih optimal untuk kenyamanan tampilan visual. Penggunaan mode ini
cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit dokumen dan melihat
gambar.
Eye
Care Mode adalah, mode dimana kecerahan pada cahaya biru di layar
akan direduksi untuk menghindari cedera pada retina mata. Mode ini
dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam waktu yang lama.
Mode
ini juga merupakan fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh
para engineer ASUS, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan pada
mata tadi. Cahaya biru pada layar akan dikurangi hingga 33 persen.
Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup (bekerja)
display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495
nm.
Cahaya
biru tersebut merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula
dan cedera pada retina. Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam
Splendid, cahaya pada panel LCD akan dibuat lebih kuning (redup)
untuk mengurangi dampak cedera tersebut.
Vivid
Mode adalah mode dimana pengguna akan mendapatkan kontras warna,
serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Itu berguna
untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup untuk melihat
gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.
Manual
Mode adalah mode dimana pengguna dapat dengan bebas mengatur
kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan preferensi yang
diinginkan.
Penulis
telah menguji aplikasi ini dan mendapati bahwa, mode eye care mode
memang sangatlah menarik. Ketika mengaktifkannya dan menggunakan
notebook dalam waktu yang lama, pengguna tidak masih merasa mata
sangat nyaman menggunakannya (menatap layar notebook).
Sepengalaman
penggunaan, penulis menjajal layarnya dengan mencoba menampilkan
konten game dengan menyetel di tingkat tertinggi. Hasilnya memuaskan,
penulis merasa sangat nyaman dengan keluaran warna yang
dimunculkannya. Detil warna terlihat jelas dan hidup.
Begitupun
ketika dipergunakan untuk menyaksikan film dan lainnya. Reproduksi
warnanya pas di mata sehingga membuat perangkat ini nyaman dipakai
lama untuk menyaksikan video maupun film.
Docking
Watercooling Generasi ke-2, Lebih Bertenaga
Secara
mendasar konsep ASUS ROG GX800 hampir sama dengan GX700. Ide mulanya
adalah, adanya keinginan untuk menciptakan komputer mobile yang
performaya dapat menyamai perangkat desktop. ASUS tampaknya sangat
berambisi akan gagasan ini dan memulai riset untuk menciptakan
teknologi ini watercooling sejak 2003.
Dalam
implementasinya, sebagai sebuah notebook ASUS ROG GX800 adalah
perangkat yang cukup portable walau sejujurnya bobot maupun
dimensinya sedikit merepotkan untuk dibawa-bawa. Tetapi dia adalah
teman ideal bagi para gamer yang benar-benar membutuhkan performa.
Sementara
ketika ingin difungsikan sebagai desktop replacement, Anda bisa
memanfaatkan spesifikasi hardwarenya yang sekelas dengan PC desktop
yakni prosesor Intel i7-7820HK berkecepatan 4,2GHz, RAM 64GB DDR4
2800MHz, dua buah GPU GTX 1080 SLI dikombinasikan dengan HDD sebesar
1,5 TB dan fitur NVMe SSD RAID 0.
Sementara
sebagai workstation atau gaming desktop, pengguna bisa memanfaatkan
docking khusus yang berisi cairan (watercooling) yang tersimpan rapi
di dalam sebuah koper. Saat kedua bersatu padu, kemampuan notebook
seketika menjadi seperti monster yang siap melahap game apapun.
Perlu
untuk diketahui, cara kerja dari docking yang oleh ASUS disebut
sebagai Hydro Overclocking Station ini masih sama dengan watercooling
pada GX700. Pendingin bekerja dengan cara mengalirkan cairan yang
berasal dari tangki melalui tabung selang yang didorong oleh pompa
menuju ke dalam perangkat untuk mendinginkan sistem yang sedang
bekerja.
Setelah
menunaikan tugas tersebut, cairan panas yang telah mendinginkan
sistem tersebut dialirkan lagi keluar sistem dan kembali menuju
docking untuk mendinginkan temperature dengan radiator. Panas akan
dibuang keluar melalui lubang ventilasi pada radiator. Desain
radiator water cooling dibuat dengan proses manufaktur yang sama
dengan sistem pendingin yang ada pada sebuah mobil, agar dapat
memberikan penyegaran dan pendinginan yang maksimal. Water
cooling-nya pun sangat mudah digunakan, karena pengguna hanya tinggal
mengaitkan konektor yang ada di docking dengan notebook.
Hanya
saja cooling ASUS GX800 bekerja lebih berat karena harus mendinginkan
dua buah GPU serta 1 CPU untuk menstabilkan sistem yang berjalan.
Pendingin tersebut juga memiliki diameter 20 persen dibanding
sebelumnya yang secara otomatis menampung coolant (cairan pendingin)
lebih banyak. Bobotnya sendiri mencapai 4,7Kg.
3.Sementara
di dalam notebook terdapat sebuah fan yang cukup besar Daya rotasi
dari kipas tersebut dapat disesuikan untuk memberikan hasil yang
maksimum. Tentu saja saat Anda menggunakannya untuk bermain game
berat tanpa docking, harusnya menyetel fan-nya mentok diangka 100
persen. Namun hal ini akan memberikan ekses berupa suara yang cukup
berisik. Wajar, tenaga dan daya putar kipas memang harus besar untuk
menenangkan berbagai komponen buas di dalamnya.
Tidak
hanya CPU-nya saja yang sanggup di overclock, namun GPU-nya pula
mampu dimaksimalkan kemapuannya. Sang GPU dapat di overclock mencapai
2,1GHz melalui ASUS Gaming Center. Anda pun dapat memainkan semua
jenis game berat yang sudah disupport dengan fitur 4K dengan nilai
FPS mencapai di atas 60.
Kelengkapan
Port Input Output
The
Real Monster Gaming Machine ini, memiliki port HDMI 2.0 untuk
memfasilitasi monitor 4K dengan tingkat refresh rate 60Hz. Adapula
display port 1.3 yang mendukung 8K monitor (60 Hz) atau dual 4K
monitor 60Hz.
Ada
2 buah USB 3.1 Type C yang telah mendukung Thunderbolt 3.0, 3 buah
USB 3.0 Type A, Headphone jack, mic jack, WiFi Antena eksternal serta
2-1 card reader. Tidak lupa juga LAN port dan Kensington lock.
Sementara
bicara soal pendinginan, notebook ini punya exhaust yang terletak di
belakang notebook untuk mengeluarkan panas. Sementara dua buah
ventilasi yang terletak di kanan dan kiri perangkat berguna untuk
menyaring udara yang masuk.
Dual
Array Microphone
Untuk
mendukung multiplayer gaming seperti LAN Party yang membutuhkan real
time video chat yang saat ini sedang tren, ASUS juga memberikan fitur
dual array microphones yang dapat menangkap suara dengan jernih tanpa
harus terganggu suara lingkungan yang berisik di suatu tempat atau
ketika kamu sedang mengikuti kompetisi gaming outdoor.
Teknologi
Noise Supression yang dimiliki ASUS juga dapat melakukan penyaringan
polusi suara yang dihasilkan pengguna seperti suara ketika mengetuk
papan ketik, suara kipas notebook hingga audio yang dikeluarkan game
itu sendiri. Sehingga lawan bicara dapat mendengar suara Anda dengan
jelas tanpa terganggu suara lain yang tidak diinginkan.
Selain
performa notebook tinggi untuk mendukung gaming experience pengguna,
ASUS juga memberikan fitur ASUS GameFirst III yang akan
mengoptimalkan koneksi internet untuk kebutuhan gaming dibandingkan
dengan kebutuhan lainnya yang tidak mendukung kebutuhan gaming.
Sehingga kita tidak perlu takut untuk menjalankan aplikasi lain di
background, atau sambil mendownload file dari internet ketika bermain
game, karena bandwidth internet akan diutamakan untuk kebutuhan
bermain game.
Hasil
Benchmark ASUS ROG GX800
Benchmark
berdasarkan tiga buah mode yang ada pada ASUS GX800 yakni ekstrim,
optimized dan standart. Secara otomatis ketika modenya ditingkatkan,
dari standar menuju optimized dan ekstrim, kemampuannya akan langsung
meningkat.
Berikut
ini peningkatan kemampunya melalui tampilan gambar benchmark
Optimized
Mode
Extreme
Mode
Kesimpulan
Akhirnya,
kesimpulannya
dengan semua spesifikasi hardware dan juga kemampuan yang diberikan
oleh ASUS ROG GX800 merupakan real monster untuk pasar gaming
notebook abad sekarang atau paling tidak tahun ini. Selama belum ada
pesaing lain yang menyediakan produk serupa dengan kekuatan yang
melebihi kegaharan GX800 pada perangkat notebook gamingnya,
kemungkinan besar GX800 ini belum ada yang mampu menandingi.
0 komentar:
Posting Komentar