Kamis, 30 Maret 2017

ASUS ROG GX800, Laptop Spek Dewa, Siap Menggucang Dunia



ASUS ROG GX800, Laptop Spek Dewa, Siap Menggucang Dunia - Apa yang Anda bayangkan di pikiran Anda ketika mendengar sebuah notebook gaming yang harganya mendekati 1 buah mobil baru? harganya ya sekitar 95,5 juta, Pastinya Anda akan berdecak kagum, Mungkin beberapa dari kita akan heran, bertanya-tanya, kok mahal ya?? Buat Anda yang belum mengerti akan dunia gamers harga notebook ASUS ROG GX800 memang fantastis, namun spek yang tawarkan sanggat sesuai apa yang di ingginkan oleh para penikmat gamers, buat para gamers sejati harga bukan masalah, asalkan spek yang ditawarkan sesuai apa yang mereka perlukan, sebagian orang awam berpikir:

Untuk apa menciptakan perangkat semahal itu hanya untuk main game?”

Mungkin notebook nya terbuat dari emas kali ya?”

Wah kira-kira laptop kaya gitu seperti apa kemampuannya ya?”

Pasti yang mampu beli cuma sultan Brunei nih atau orang konglomerat dan duit nya unlimited kali ya.”


Walaupun sebagian orang berpikiran mengapa harganya mahal sekali, Wajar saja ASUS menghadirkan perangkat gaming high class, dan membanderol dengan harga puluhan juta karena ASUS mengeluarkan produk premium dan berkualitas sangat baik. Tren menggunakan laptop gaming ini booming semenjak banyak orang yang menggunakan koneksi internet mulai menjangkau daerah terpencil, yang dulunya belum dapat di akses koneksi internet, namun sekarang sudah mulai menjangkau sebagian besar daerah terpencil di Indonesia, dan mereka mulai menyukai bermain game secara online karena mereka beranggapan dapat bermain game dengan teman dan orang di belahan dunia lain. Diantara mereka memamerkan tutorial permainannya lewat media Instagram dan YouTube.


Artikel ini sebenarnya ingin menjawab rasa penasaran mahalnya notebook ASUS ROG GX800. Sambil memberikan ulasan tentang notebook gaming yang bernama ASUS ROG GX800 yang punya spek “dewa” dan ditujukan untuk para “sultan” tersebut. Tertarik untuk mengetahui perkembangan tren teknologi notebook terbaru? simak ulasan berikut.

Penyempurnaan Desain, Penyempurnaan Mesin
Desain dari ASUS ROG GX800 hampir mirip dengan ASUS ROG GX700. sepertinya, ASUS ingin memberikan bentuk yang seragam bagi perangkat-perangkat gaming machine premium buatannya dengan merancang bodi mereka hampir sama persis. Namun sedikit berbeda. Sepintas ASUS ROG GX800 pun tampak hampir sama dengan ROG G752, mesin gaming seri high-end. Pasalnya, notebook dengan pendingin watercooling terpisah ini memiliki warna metallic grey. Bagian tengah terdapat logo ASUS dan dua garis dengan sudut kemiringan 70 derajat yang bisa menyala dengan indah sangat elegan.


Panel LID terbuat dari alumiunium, pada area keyboard serta palm rest, dan pada bodi bagian bawah, khususnya cover penutup untuk mengakses kompartemen bagian dalam tempat menyimpan HDD, SSD, dan RAM terbuat dari material plastik khusus.
Penampilan luar dari GX800 dan seri notebook gaming premium ASUS yang lain hampir sama persis, hal ini tidak terjadi pada komponen bagian dalamnya. Pabrikan ASUS mengganti hampir seluruh hardware penting yang ada di dalam perangkatnya dengan teknologi terbaru. Bisa dibilang, suksesor ASUS ROG GX700 tersebut bertaburkan teknologi yang paling update saat ni.

Perhatikan tabel spesfikasi , ASUS ROG GX800 memiliki display yang lebih besar daripada GX700 yakni 18,4 inci. Kemampuannya komponen pengolah grafis serta kecepatan maksimum prosesornya juga diperbarui menjadi lebih macho dan keren.


Kartu grafis yang digunakan bertipe 2 Way SLI GTX1080. Artinya ada dua buah VGA card GTX 1080 yang ditanam di dalam notebook, memiliki performa dan kinerja dari keduanya digabungkan untuk menghasilkan satu kekuatan yang lebih besar.


Satu buah Nvidia GTX 1080 sendiri sudah memiliki kekuatan yang sangat gahar, Anda pikirkan jika ada dua buah GTX1080 yang kekuatannya digabungkan. Secara spefikasi GTX 1080 memiliki CUDA Core sebanyak 2560, sementara base clock 1607 MHz dan boost clock 1733 MHz.  Satu buah GTX 1080 memiliki VRAM sebesar 8 GB GDDR5X dengan jalur memori bus selebar 256 bit berkecepatan 10 Gbps.


Tentu saja graphic card kelas teratas dari Nvidia ini telah dibekali dengan fitur VR Ready serta beberapa teknologi lainnya antara lain Nvidia G-Sync, Vulkan API, OpenGL dan lainnya. Semua fitur yang di tanamkan berguna untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan efek efek di dalam game agar bisa berjalan mulus ketika dimainkan.


Sementara prosesornya, Intel Core i7-7820HK, mempunyai kecetapan clock speed lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni 4,6GHz. Clock speed yang lebih tinggi tentu saja berpengaruh besar pada kinerja dan processing speed pada komputer secara keseluruhan, antara lain mampu meningkatkan frame rate (FPS) pada game.


Clock speed yang lebih tinggi juga bisa mempercepat waktu rendering 3D/video editing dan mempercepat berbagai aplikasi yang sangat boros daya atau resource intensive, seperti game dan beberapa aplikasi sosial media yang menggabungkan foto, video dan teks sekaligus di dalamnya.


Anda pun dapat melakukan overclocking dengan cara yang terbilang sangat mudah. Clock speed dapat ditingkatkan melalui tools atau aplikasi khusus yang telah disediakan ASUS secara pre-installed pada notebook tersebut yakni ASUS Gaming Center. Skenario yang dapat dilakukan antara lain, menaikan frekuensi tegangan pada CPU dan GPU secara manual sampai ambang batas tertentu.




Yang paling berbeda adalah, ASUS telah mendesain ulang konsep pendinginan pada watercooling di ROG GX800. Pada seri terbarunya ini, ASUS mengatakan telah membuat aliran watercooling yang terbuat dari radiator tersebut mampu mengaliri dua buah GPU sekaligus CPU yang terpasang di dalam notebook tersebut untuk mendinginkan sistem.


Hal itu pula yang mampu membuat CPU-nya mampu di overclock hingga frekuensi 4,6GHz dengan aman ketika dalam mode docking mode (notebook telah terpasang dengan docking watercooling). Untuk mendapatkan kemampuan yang paripurna pada notebook ini, Anda harus menggunakan docking mode, agar dua buah VGA serta kemampuan CPU bisa “disiksa” sampai batasnya.


Berbeda dengan ASUS ROG GX700, ketika dalam mode docking mode, pengguna harus memasang dua buah charger yang totalnya mencapai daya 660W. Satu charger dipasang di notebook dan satunya lagi harus dipasang pada pada watercooling.


Hal ini membuat pasokan daya yang dibutuhkan untuk memberikan makan perangkat ini menjadi luar biasa besar. Pada ASUS GX700, adapter sebesar 330W sudah cukup untuk menghidupi notebook sekaligus watercooling yang terpasang. Sementara untuk GX800 ada dua buah adapter yang berukuran 330W harus terpasang. Hal ini wajar mengingat ASUS ROG GX700 hanya menggunakan 1 buah graphic card yakni Nvida GTX980 sementara GX800 memiliki dua buah graphic card GTX1080.


Hal ini mengindikasikan, bahwa Anda memiliki perangkat ini dan ingin memainkannya dirumah, mestilah mempersiapkan juga pasokan daya yang cukup. Seandainya pasokan listrik dirumah hanya sebesar 1300 Watt, artinya mungkin Anda harus mematikan sebagian alat bertenaga listrik, jika mau memainkan perangkat ini di malam hari, karena dari notebook saja sudah menguras 660W, belum lagi konsumsi listrik dari peralatan elektronik yang lainnya.


Berdasarkan teori hitung-hitungan kasarnya. Dalam praktiknya, menurut pihak ASUS, listrik yang dikonsumsi tidak akan sebesar itu meskipun docking watercooling telah terpasang. Pihak ASUS mengatakan meskipun telah di overclock sampai
4,6 GHz, daya listrik yang di konsumsinya hanya mencapai 550W saja. Kemudian, sebenarnya pun pengguna telah mampu mendapatkan kemampuan sang notebook hingga 90 persen tanpa mencolokan docking. Asalkan tetap menyuplai daya-nya dengan charger berukuran 330W.


Perbedaan selanjutnya, adalah media penyimpanan cepat berbasis SSD yang ditambah menjadi 3 buah. ASUS ROG GX800 menggunakan media penyimpanan buatan Samsung yakni SM951 yang diklaim sebagai Solid State Drive tercepat abad ini. SSD tersebut juga memiliki fitur NVMe alias Non Volatile Memory Express yang memanfaatkan slot PCIE Generasi ke-3 M.2 untuk memaksimalkan kecepatan bandwidth-nya.


Seperti diketahui Slot PCIE4 memiliki kecepatan 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan SATA3 atau mungkin bisa dibilang ini adalah koneksi media penyimpanan paling cepat saat ini. Slot PCIE 4 menghasilkan kecepatan membaca SSD hingga 20Gb per detik, atau 4 gigabyte lebih cepat dibandingkan dengan Raid 0. Penggunaan PCIE 4 juga lebih aman dan tahan lama, karena jika salah satu keping SSD rusak, maka keping SSD lain tetap aman.


Notebook ini juga dilengkapi dengan WiFi antena eksternal. Dengan menggunakan eksternal WiFi kemampuannya dan kecepatan notebook dalam menangkap sinyal menjadi lebih baik dibandingkan WiFi antena standar. ASUS sendiri mengklaim bahwa daya jangkaunya dalam menangkap sinyal dapat di boost hingga 50 persen lebih baik daripada mengunakan antenna standar. Hal ini memudahkan para gamers saat hendak memainkan game online saat tidak menggunakan LAN.

Pada desain bodi bagian dalam, ASUS ROG GX800 memiliki desain hampir serupa dengan predecessor-nya, namun tetap saja basis rancanganya lebih disempurnakan. Kali ini ASUS telah beralih dari single LED keyboard yang berwarna merah, menjadi menggunakan RGB keyboard yang dapat memancarkan bermacam warna. Jelas ini update yang sangat baik, RGB keyboard lebih keren daripada single LED keyboard. Anda pun dapat menyesuaikan nyala lampunya melalui ROG Aura yang terdapat pada ROG Gaming Center.


Keyboardnya pun kini telah menggunakan mekanikal keyboard. Hal ini praktis membuatnya kenyamanan dan daya tahan papan ketik tersebut menjadi lebih unggul dari sebelumnya. Feel saat menekan keyboard tersebut terasa clicky juga sangat halus dan empuk. Tombol WASD diberikan warna agak bold dengan aksen putih disekelilingnya.


Sementara tombol untuk memanggil aplikasi ASUS Gaming Center berpindah dari sebelumnya terletak berdekatan dengan Numlock menjadi memojok di bagian atas berdampingan dengan tiga tombol makro key, video record, serta volume min and max.


Perangkat ini juga memiliki trackpad yang sangat responsive dan punya daya jelajah yang amat luas. Trackpad buttonnya pun dibuat dengan sangat baik dan empuk ketika ditekan. Satu yang sedikit agak berbeda, logo ASUS yang berada di sebelah kanan notebook ikut menyala ketika perangkat dihidupkan. Terlebih ketika Anda telah mengkonfigurasi RGB-nya, logo itu akan turut memancarkan warna-warni yang bakal memikat mata.


Pada produk ASUS GX700, ASUS membundle paket pembelian notebook tersebut dengan mouse bernama SICA. Mouse ini notabene hanya mouse biasa yang dijubahi dengan nuansa gaming. Tetikus itu tidak memiliki pengaturan DPI atau tingkat responsifitas untuk menggeser kursor. Sementara pada ASUS GX800 mouse yang diberikan adalah Gladius, sebuah mouse gaming yang dapat di set DPI-nya hingga 6400 dan sangat ideal untuk permainan bertipe First Person Shooter.


Secara otomatis, karena memuat duah buah graphic card, membuat ASUS ROG GX800 menjadi memiliki ketebalan dan bobot yang lebih berat dibandingkan GX700, yakni 45mm untuk tebalnya dan 5,7 KG untuk hanya bobotnya.


Layar Berteknologi G-Sync


ASUS ROG GX800 didesain dengan layar seluas 18.3 inci. Sangat besar untuk ukuran notebook. Tetapi, memang terasa pas mengingat perangkat ini adalah komputer jinjing untuk kebutuhan bermain game kelas premium yang diperuntukan untuk hardcore gamer.


Display-nya juga telah mendapatkan finishing matte yang berguna untuk membuat mata para gamers tidak mudah lelah saat bercengkrama dengannya dalam jangka waktu cukup lama. Jenis layar seperti ini pun juga membantu mereduksi pantulan sinar cahaya dari luar arah belakang secara signifikan.


Dengan panel beresolusi Ultra HD alias 4K (3840X2160), layar ROG GX800 telah dilengkapi dengan tingkat refresh rate 60Hz. Artinya layar mampu menampilkan sebanyak 60 gambar per detiknya. Sudah sepantasnya memang notebook berbekal kartu grafis mutakhir, haruslah diimbangi dengan layar berteknologi mumpuni agar kualitas gambar yang dihasilkan mampu ditransmisikan dengan baik. Pabrikan asal Taiwan ini juga telah melengkapinya dengan teknologi NVIDIA G-SYNC di dalamnya.


NVIDIA G-SYNC adalah sebuah fitur yang ditempatkan pada layar dari NVIDIA. G-SYNC memperhalus gerakan gambar dengan menyesuaikan refresh rate layar dengan refresh rate yang dihasilkan oleh GPU, sehingga layar yang sudah menggunakan teknologi ini bisa dipastikan memiliki gerakan yang lebih mulus dan mampu mengeliminasi gerakan patah-patah (screen tearing) yang diakibatkan oleh ketidak-cocokan refresh rate antara layar dan GPU.




Agar gambar yang dihasilkan oleh layar ini lebih baik lagi, ASUS turut memberikan teknologi in-plane switching atau yang biasa disebut dengan IPS. Seperti diketahui, teknologi ini mulai banyak digunakan pada banyak perangkat, termasuk smartphone. Karena menawarkan akurasi dan reproduksi gambar yang lebih baik, IPS sangat cocok untuk hal-hal seperti, fotografi, desain grafis, konten game 3D, hingg membuat film.


Layar IPS ini juga mendukung sudut pengelihatan yang lebih besar yakni 178 derajat baik dalam keadaan vertikal maupun horizontal. Keuntungannya, dari sisi gamer, mereka bisa mendapatkan posisi terbaik dan ternyaman dari suduh manapun yang diinginkan. Tentunya dengan hal itu, para gamers akan lebih mudah mempertontonkan kehebatannya pada khalayak ramai.




Di dalam display pun telah disematkan teknologi bernama Spendid Display. Fitur yang sangat menyenangkan ini, mempunyai empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar agar nyaman ketika dipergunakan. Empat mode tersebut antara lain, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.


Normal Mode adalah, mode dimana LCD telah diprogram (setting) secara lebih optimal untuk kenyamanan tampilan visual. Penggunaan mode ini cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit dokumen dan melihat gambar.


Eye Care Mode adalah, mode dimana kecerahan pada cahaya biru di layar akan direduksi untuk menghindari cedera pada retina mata. Mode ini dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam waktu yang lama.



Mode ini juga merupakan fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh para engineer ASUS, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan pada mata tadi. Cahaya biru pada layar akan dikurangi hingga 33 persen. Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup (bekerja) display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495 nm.


Cahaya biru tersebut merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula dan cedera pada retina. Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam Splendid, cahaya pada panel LCD akan dibuat lebih kuning (redup) untuk mengurangi dampak cedera tersebut.


Vivid Mode adalah mode dimana pengguna akan mendapatkan kontras warna, serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Itu berguna untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup untuk melihat gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.


Manual Mode adalah mode dimana pengguna dapat dengan bebas mengatur kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan preferensi yang diinginkan.


Penulis telah menguji aplikasi ini dan mendapati bahwa, mode eye care mode memang sangatlah menarik. Ketika mengaktifkannya dan menggunakan notebook dalam waktu yang lama, pengguna tidak masih merasa mata sangat nyaman menggunakannya (menatap layar notebook).


Sepengalaman penggunaan, penulis menjajal layarnya dengan mencoba menampilkan konten game dengan menyetel di tingkat tertinggi. Hasilnya memuaskan, penulis merasa sangat nyaman dengan keluaran warna yang dimunculkannya. Detil warna terlihat jelas dan hidup.


Begitupun ketika dipergunakan untuk menyaksikan film dan lainnya. Reproduksi warnanya pas di mata sehingga membuat perangkat ini nyaman dipakai lama untuk menyaksikan video maupun film.


Docking Watercooling Generasi ke-2, Lebih Bertenaga
Secara mendasar konsep ASUS ROG GX800 hampir sama dengan GX700. Ide mulanya adalah, adanya keinginan untuk menciptakan komputer mobile yang performaya dapat menyamai perangkat desktop. ASUS tampaknya sangat berambisi akan gagasan ini dan memulai riset untuk menciptakan teknologi ini watercooling sejak 2003.

Dalam implementasinya, sebagai sebuah notebook ASUS ROG GX800 adalah perangkat yang cukup portable walau sejujurnya bobot maupun dimensinya sedikit merepotkan untuk dibawa-bawa. Tetapi dia adalah teman ideal bagi para gamer yang benar-benar membutuhkan performa.


Sementara ketika ingin difungsikan sebagai desktop replacement, Anda bisa memanfaatkan spesifikasi hardwarenya yang sekelas dengan PC desktop yakni prosesor Intel i7-7820HK berkecepatan 4,2GHz, RAM 64GB DDR4 2800MHz, dua buah GPU GTX 1080 SLI dikombinasikan dengan HDD sebesar 1,5 TB dan fitur NVMe SSD RAID 0.


Sementara sebagai workstation atau gaming desktop, pengguna bisa memanfaatkan docking khusus yang berisi cairan (watercooling) yang tersimpan rapi di dalam sebuah koper. Saat kedua bersatu padu, kemampuan notebook seketika menjadi seperti monster yang siap melahap game apapun.


Perlu untuk diketahui, cara kerja dari docking yang oleh ASUS disebut sebagai Hydro Overclocking Station ini masih sama dengan watercooling pada GX700. Pendingin bekerja dengan cara mengalirkan cairan yang berasal dari tangki melalui tabung selang yang didorong oleh pompa menuju ke dalam perangkat untuk mendinginkan sistem yang sedang bekerja.


Setelah menunaikan tugas tersebut, cairan panas yang telah mendinginkan sistem tersebut dialirkan lagi keluar sistem dan kembali menuju docking untuk mendinginkan temperature dengan radiator. Panas akan dibuang keluar melalui lubang ventilasi pada radiator. Desain radiator water cooling dibuat dengan proses manufaktur yang sama dengan sistem pendingin yang ada pada sebuah mobil, agar dapat memberikan penyegaran dan pendinginan yang maksimal. Water cooling-nya pun sangat mudah digunakan, karena pengguna hanya tinggal mengaitkan konektor yang ada di docking dengan notebook.


Hanya saja cooling ASUS GX800 bekerja lebih berat karena harus mendinginkan dua buah GPU serta 1 CPU untuk menstabilkan sistem yang berjalan. Pendingin tersebut juga memiliki diameter 20 persen dibanding sebelumnya yang secara otomatis menampung coolant (cairan pendingin) lebih banyak. Bobotnya sendiri mencapai 4,7Kg.


3.Sementara di dalam notebook terdapat sebuah fan yang cukup besar Daya rotasi dari kipas tersebut dapat disesuikan untuk memberikan hasil yang maksimum. Tentu saja saat Anda menggunakannya untuk bermain game berat tanpa docking, harusnya menyetel fan-nya mentok diangka 100 persen. Namun hal ini akan memberikan ekses berupa suara yang cukup berisik. Wajar, tenaga dan daya putar kipas memang harus besar untuk menenangkan berbagai komponen buas di dalamnya.


Tidak hanya CPU-nya saja yang sanggup di overclock, namun GPU-nya pula mampu dimaksimalkan kemapuannya. Sang GPU dapat di overclock mencapai 2,1GHz melalui ASUS Gaming Center. Anda pun dapat memainkan semua jenis game berat yang sudah disupport dengan fitur 4K dengan nilai FPS mencapai di atas 60.


Kelengkapan Port Input Output
The Real Monster Gaming Machine ini, memiliki port HDMI 2.0 untuk memfasilitasi monitor 4K dengan tingkat refresh rate 60Hz. Adapula display port 1.3 yang mendukung 8K monitor (60 Hz) atau dual 4K monitor 60Hz.

Ada 2 buah USB 3.1 Type C yang telah mendukung Thunderbolt 3.0, 3 buah USB 3.0 Type A, Headphone jack, mic jack, WiFi Antena eksternal serta 2-1 card reader. Tidak lupa juga LAN port dan Kensington lock.




Sementara bicara soal pendinginan, notebook ini punya exhaust yang terletak di belakang notebook untuk mengeluarkan panas. Sementara dua buah ventilasi yang terletak di kanan dan kiri perangkat berguna untuk menyaring udara yang masuk.


Dual Array Microphone
Untuk mendukung multiplayer gaming seperti LAN Party yang membutuhkan real time video chat yang saat ini sedang tren, ASUS juga memberikan fitur dual array microphones yang dapat menangkap suara dengan jernih tanpa harus terganggu suara lingkungan yang berisik di suatu tempat atau ketika kamu sedang mengikuti kompetisi gaming outdoor.


Teknologi Noise Supression yang dimiliki ASUS juga dapat melakukan penyaringan polusi suara yang dihasilkan pengguna seperti suara ketika mengetuk papan ketik, suara kipas notebook hingga audio yang dikeluarkan game itu sendiri. Sehingga lawan bicara dapat mendengar suara Anda dengan jelas tanpa terganggu suara lain yang tidak diinginkan.


ASUS GameFirst III


Selain performa notebook tinggi untuk mendukung gaming experience pengguna, ASUS juga memberikan fitur ASUS GameFirst III yang akan mengoptimalkan koneksi internet untuk kebutuhan gaming dibandingkan dengan kebutuhan lainnya yang tidak mendukung kebutuhan gaming. Sehingga kita tidak perlu takut untuk menjalankan aplikasi lain di background, atau sambil mendownload file dari internet ketika bermain game, karena bandwidth internet akan diutamakan untuk kebutuhan bermain game.


Hasil Benchmark ASUS ROG GX800
Benchmark berdasarkan tiga buah mode yang ada pada ASUS GX800 yakni ekstrim, optimized dan standart. Secara otomatis ketika modenya ditingkatkan, dari standar menuju optimized dan ekstrim, kemampuannya akan langsung meningkat.


Berikut ini peningkatan kemampunya melalui tampilan gambar benchmark
Standar Mode




Optimized Mode


Extreme Mode


Kesimpulan
Akhirnya, kesimpulannya dengan semua spesifikasi hardware dan juga kemampuan yang diberikan oleh ASUS ROG GX800 merupakan real monster untuk pasar gaming notebook abad sekarang atau paling tidak tahun ini. Selama belum ada pesaing lain yang menyediakan produk serupa dengan kekuatan yang melebihi kegaharan GX800 pada perangkat notebook gamingnya, kemungkinan besar GX800 ini belum ada yang mampu menandingi.


0 komentar:

Posting Komentar