Selasa, 19 Februari 2019

1000 Manusia Super Festival Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2019



Tusuk pipi tembus ke mulut.
Tusuk telinga tembus ke belakang.
Tusuk lagi.
Tusuk lagi.
Tusuk lagi.

Ajaibnya tak ada darah yang mengalir di sana. Pernah menyaksikan orang yang luka tapi tak berdarah? Jangan langsung teringat mantan yang ditinggal lagi sayang-sayangnya. Sebab ini tidak akan membahas soal seseorang yang kenangannya tiba-tiba melintas saat hujan tiba. Sebab hujan itu adalah bentuk banyaknya rindu yang tersimpan untuknya. Eh jadi bahas mantan dan rindu, berat sekali kayaknya ya.


Daripada bahas yang berat-berat mendingan bahas Festival Cap Go Meh Singkawang ya. Siapa yang kemaren ikutan nonton festival di Kota Seribu Kelenteng yang letaknya tidak begitu jauh dari Pontianak itu? Kalau Pontianak pasti sudah pada tahulah ya. Sebab menjadi ikonnya Kalimantan Barat sekaligus ibukota provinsi. Namun sekarang Singkawang juga menjadi destinasi wisata banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri. Terutama saat tahun baru imlek tiba. Jika dari luar Kalimantan Anda bisa mendatangi Pontianak dulu dengan naik pesawat, setelah itu bisa naik kendaraan darat menuju Singkawang.







Selain wisata alamnya, Wisata Kota Singkawang juga populer dengan wisata Imlek dan Ca Go Meh-nya. Setiap tahun selalu dirayakan dengan meriah dan mengundang tatung datang dari berbagai daerah. Saat Cap Go Meh tiba, yang kita lihat berikutnya adalah hal yang di luar akal sehat kita sebagai manusia. Siapa di sini yang kalau kena pisau pasti luka dan berdarah? Pernah ketemu orang yang sudah disayat-sayat dengan pedang atau parang tapi tak mengalami luka? Bahkan yang lebih ajaib lagi berbagai benda bisa menembus anggota tubuhnya dan tidak ada darah yang mengucur di sana.

Pernah bertemu dengan manusia super seperti itu? Mereka duduk di atas pedang dengan nyaman. Hari itu, saat hari kelima belas atau Cap Go Meh, mereka bisa memanggil kekuatan gaib untuk menjadikan mereka manusia super yang bisa melakukan banyak hal yang melampau batas nalar kita. Jadi ingin nyanyi, cinta ini, kadang-kadang tak ada logika.

Benar sekali, hari kelima belas adalah hari di mana kita akan kehilangan logika kita.
Mungkin kita akan bertanya-tanya dengan diri kita sendiri, benarkah apa yang sedang kita lihat hari ini? Benar adanya. Sebab hari itu, kita menyaksikan hal yang sama seperti lautan manusia lain yang memenuhi jalan raya di Singkawang. Semuanya ingin menyaksikan hal yang sama. Melihat manusia-manusia super itu memamerkan kekuatannya. Hanya satu hari saja, mereka menjadi orang yang berbeda. Orang yang disebut sebagai tatung. Orang yang dimasuki kekuatan gaib dan melakukan berbagai atraksi yang tak masuk di akal kita.

Bagaimana mungkin?

Itu yang akan kita tanyakan pada diri kita sendiri saat melihat bagaimana mereka memperlihatkan kekuatan supernya. Mereka memang tak bisa terbang, tapi lihatlah, mereka menantang ketidakmasukalan. Hanya di Singkawang, kita bisa melihat ribuan orang melakukan hal tak masuk akal itu secara bersama-sama. 


Beranikan diri saat menyaksikannya sebab atraksi ini bukan atraksi biasa. Bukan sekadar musikal, teatrikal, ataupun drama kolosal. Itu pertunjukan yang menyatukan dua alam. Alam gaib dan alam nyata. Akal sehat dan di luar nalar manusia. Di hari itu kita juga menyaksikan 12 naga warna warni yang dibakar untuk mengembalikannya ke nirwana, sebab waktunya sudah habis untuk berada di Bumi.

Hanya 15 hari batas mereka mampir ke Bumi ini. Ikut merayakan tahun baru bersama manusia. Kekuatan-kekuatan gaib ikut turun menjemputnya. Atraksi ini bisa menakutkan buat sebagian orang. Bisa juga terlihat menyenangkan. Tinggal kita melihatnya dari sudut pandang yang mana.

Ingin melihat hal yang sama? Yuk tahun 2020 nanti datang ke Singkawang dan saksikan Festival Cap Go Meh yang lebih meriah dari tahun ini. Pastikan sudah melupakan yang nama logika ya. Karena hari itu adalah hari kita tak perlu banyak menggunakan logika. Semuanya benar-benar tak masuk di akal manusia.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog "Generasi Pesona Indonesia Kota Singkawang 2019" yang diselenggarakan oleh Generasi Pesona Indonesia Kota Singkawang

0 komentar:

Posting Komentar